Jumat, 26 April 2019

Cara melakukan pengukuran menggunakan Avo meter atau Multitester
Sebelum sobat mulai melakukan pengukuran menggunakan Avometer atau juga bisa disebut multimeter dan multitester ini, sobat perlu memahami berbagai macam hitungan yang dapat dihitung

Antara lain Tahanan (Ohm), arus (ampere), dan Volt (tegangan) berikut gambarnya
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
gambar AVO meter yang sering saya gunakan, jelek sekali hhaa

cara mengukur arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter sangatlah mudah! Namun banyak orang tidak mengetahui caranya, oleh karena itu saya akan sajikan cara cara mengukur arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter

sebelum melakukan pengukuran dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah kondisi Avometer harus ada dalam keadaan baik, tidak cacat dan masih bekerja dengan normal sebagai mana mestinya

berikut cara pengukurannya :

cara mengukur arus / ampere menggunakan AVO meter
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat

Pertama
Sebelum mengukur arus DC, sobat perlu memutuskan hubungan dengan pacar sobat, maaf maksudnya sobat perlu memutuskan salah satu jalur hubungan antara beban dan sumber tegangan sebagai tempat untuk melakukan pengukuran. Seperti yang ditunjukan oleh gambar diatas.

Kedua
Arahkan selektor switch atau saklar pemilih yang berfungsi untuk memilih jenis apa yang akan diukur, sehingga menunjuk ke arah DcmA baik itu di 2.5 atau di 25 atau di 0.25A

Ketiga
Arahkan Zero Adjusment (alat untuk mengatur jarum penunjuk nilai pada layar agar bernilai ZERO atau NOL pada posisi stanby

Keempat
Lakukan kalibrasi Avometer yaitu dengan menyatukan jarum penunjuk – dan + (probe) sehingga jarum penunjuk nilai pada layar bergerak penuh

Kelima
Arahkan jarum – dan + sebagai penghubung ke terminal seperti ditunjukan oleh gambar diatas (tepatnya garis warna merah)

keenam
Lihat hasil pada layar bagian skala ukur hasil yang diperoleh. Untuk perhitungan hasilnya akan dibahas setelah ini

Cara mengukur Tegangan (VOLT) pada rangkaian menggunakan Avo meter

Untuk melakukan pengukuran terhadap tegangan sebenarnya hampir sama dengan mengukur arus. namun yang berbeda dari pengukuran Tegangan adalah jika pada pengukuran arus dilakukan dengan dihubungkan seri, maka untuk mengukur tegangan, dilakukan dengan pemasangan jarum pengukur (probe) secara paralel

Penasaran dengan rangkaian seri dan paralel boelh dibaca Merangkai rangkaian seri dan paralel beserta teorinya
Beberapa perbedaannya adalah : 

Sobat arahkan selektor switch ke arah DcmA atau ACV sesuai dengan tegangan yang diukur
Bagi sobat yang kebingungan dengan arus AC dan DC silahkan dibaca Perbedaanantara arus AC dan DC listrik

Lakukan pengukuran seperti ditunjukan oleh gambar dibawah ini :
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
Maka hasil akan terlihat dan untuk menghitung nilai dari hasil pengukuran bisa dibaca setelah ini

Cara mengukur tahanan atau Ohm dengan Avo meter atau multitester

Caranya
Perhatikan terlebih dahulu contoh dibawah ini
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat

Pertama
Matikan sumber arus atau tegangan, ketika akan mengukur tahanan (ohm)

Kedua
Ambil gelas dan seduh kopi dulu agar nikmat...(abaikan)

Kedua
Arahkan selektor switch (sklar pemilih) sehingga mengarah ke ohm meter x1, bisa juga x10 atau x100 namun sobat perlu rumus perhitungan Ω agar dapat mengetahui nilainya
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
Ketiga
Arahkan jarum terminal kearah yang dicontohkan pada gambar

keempat
Lihat jarum penunjuk menunjuk ke skala ukur yang bernilai berapa dan itulah hasilnya, dan hasilnya adalah 2Ω + 4Ω + 6Ω + 8Ω = 20Ω, dan jarum penunjukpun akan mengarah ke angka 20 Ω

Namun bila sobat mengarahkan selektor switch ke arah Ω x10 maka nilai yang akan ditunjuk oleh jarum penunjuk adalah 2 dan sobat tiggal kalikan 2 x10 dan itulah hasilnya samakan 20 Ω.

Baca juga apa itu Resistor

...........................................................................................................................................................
Setelah sobat mengetahui cara mengukur berbagai jenis ukuran listrik menggunakan avometer, apakah semua itu cukup? Jelas semuanya belum cukup, karena pengukuran yang dilakukan secara konstan tanpa mempertimbangkan faktor yang dapat memicu keakuratan hasil pengukuran, maka hasil pengukuranpun akan tidak akurat bahkan salah

Terkecuali memang Avometer sobat adalah avometer digital yang langsung dapat melihat nilai hasil pengukuran tersebut dilayar dalam bentuk angka

Namun akan sangat berbeda dengan sobat yang menggunakan Multitester atau Avometer analog yang perlu ilmu lebih lanjut untuk membacanya dan juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor penentu keakuratan hasil pengukuran

Lalu apa saja faktor yang dapat memicu keakuratan hasil pengukuran?

Faktor – faktor yang memicu keakuratan hasil pengukuran menggunakann multimeter atau multitester alias AVOmeter adalah sebagai berikut :
1 Avometer masih bekerja dengan baik alias belum rusak
2 pastikan sebelum pengukuran bahwa Zero Adjusment tetap stanby pada posisi NOL jika tidak maka    silahkan gesrkan Zero adjusment tersebut agar jarum penunjuk nilai mengarah pada angka NOL
3 perhatikan arah dari selektor switch mengarah ke nilai yang mana
   Setelanjutnya
Untuk menghitung nilai dari ACV, DCV atau DcmA SAMA, jadi kita pelajari saja salah satunya sehingga menghemat waktu

Perhatikan contoh perhitungan nilai dari pengukuran tegangan (Volt) berikut :
1 Nilai tegangan yang diukur pada layar Avometer menunjukan angka 15 VDC    
2 lalu sobat posisikan selektor switch (saklar pengatur) pada posisi 1000 DCV
3 saat memperhatikan layar pada alat ukur ternyata hanya menunjukan skala terbesar adalah 250, 50, dan 10 tidak ada nilai tertinggi 1000
AVO meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
namun tenang, skala pengukur deratan 0-10 menunjukan bila jarum penunjuk nilai pengukuran mengarah pada angka 10 sementara selektor switch mengarah pada angka 1000 DCV maka nilai dari 10 pada layar tersebut adalah 1000 DCV

kembali pada no 1 dimana nilai tegangan yang diukur adalah 15 Volt sementara skala ukur pada selektro switch mengarah ke angka 1000 maka jarum pada layar akan mengarah pada bagian awal dan dengan jarak yang sangat kecil.

solusinya, pindahkan selektor switch ke nilai DCV yang dapat membuat jarum penunjuk nilai pada layar bergerak lebih jauh agar nilai pengukuran lebih akurat

misalnya kita menggerakan selektor switch atau saklar pengubah (pemilih) pada posisi 10 DCV maka jarum penunjuk akan bergerak cepat keujung kanan melebihi kapasitas angka dari layar kaca Avometer. Hal ini disebabkan nilai tegangan yanga diukur jauh lebih besar dibanding skala maksimal dari nilai yang dipilih selektor switch

Sobat harus hati – hati karena jika hal tersebut didiamkan begitu saja akan merusak Avometer itu sendiri, solusinya, bila hal tersebut terjadi maka cepat cepat putuskan hubungan dari benda yang diukur dengan avometer dan pindahkan nilai yang diukur menjadi lebih besar dengan selektro switch misalnya pada 2.5 DCV pindahkan ke 10 DCV

Kembali dengan hasil pengukuran 15Volt, bila saklar pemilih (selektor switch ) mengarah pada bagian 50 DCV, maka jarum penunjuk nilai akan bergerak Tepat ditengah antara nilai 10 – 20 pada skala ukur (range 0-50) yang artinya nilai yang ditunjukan bernilai 15Volt

Sebaliknya bila sobat belum mengetahui tegangan tersebut dan ingin mengetahui nilai akurat dari hasil pengukuran sobat maka cermati Rumus berikut :
Hasil ukuran =
Skala yang dipilih
X angka yang ditunjuk oleh jarum
skala terbesar pada layar
 Sebagai contoh

Berapa hasil tegangan dari hasil pengukuran yang menunjukan angka 10 pada layar sementara batas ukur dilayar tersebut adalah 10 dan nilai selektor switch yang dipilih adalah 50

Diketahui             = skala yang dipilih                           = 50
                                = skala terbesar pada layar          = 10
                                = angka yang ditunjuk jarum       = 10
Maka     hasil = (50/10) X 10
                                = 50 volt
Contoh yang kedua

Skala yang dipilh                               = 50
Skala terbesar pada layar              = 50
Angka yang ditunjuk jarum          = 22 dari (0-50)
Maka     hasil = (50/50) X 22
                                = 22 Volt

Berbeda dengan pengukuran Direct Current Volt (DCV), Alternating Current Volt (ACV), dan Direct Current Mili Ampere (DcmA), menghitung nilai dari hasil ukur Ohm () pada multimeter atau multitester Analog terbilang lebih mudah dibanding dengan yang disebutkan sebelumnya

Misalnya pada pengukuran Ohm meter diatas sudah dijelaskan....

Namun, bila sobat masih bingung dengan pembahasan diatas, saya akan coba bahas kembali dengan lebih detail.... ok


Sebelum pengukuran dan penghitungan dilakukan perhatikan dan pastikan bahwa alat ukur tidak rusak secara fisik dan masih berfungsi sebabagi mana mestinya

Arahkan selektor switch (saklar pemilih) pada bagian x1, x10, x100, atau x1K Ω sesuai dengan kehendak sobat. Setelah terpilih, Atur Zero Adjusment agar pada posisi stanby jarum mengarah pada angka ZERO (NOL). Kenapa demikian? “supaya hasil pengukuran lebih akuran dan sesuai tentunya”
Biasakan sebelum melakukan pengukuran baik itu DCV, ACV, DcmA, ataupun  lakukan Kalibrasi alat ukur, yaitu menghubungkannya kedua jarum pengukur – dan + sehingga jarum penunjuk nilai bisa bergerak

Setelah itu, lakukan pengukuran sebagai mana telah dijelaskan diatas yaitu dengan menempelkannya terhadap komponen atau rangkaian yang akan diukur

Perlu dingat kembali bahwa pengukuran Ohm dilakukan pada saat komponen atau rangkaian tidak bertegangan, jika dilakukan ketika keadaan bertegangan maka akan merusak alat ukur itu sendiri
Setelah terlihat hasilnya maka lakukan tips membaca nilai pada Avometer dengan cara berikut :
Misalnya jarum menunuk pada angka 20 sementara pengali atau selektorswitch mengarah pada x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 20X200 = 2000 

Mudah bukan

Demikian artikel kali ini saya buat, semoga bermanfaat dan dapat membantu masalah sobat. Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam berbagai hal baik penulisan penyampaian atau yang lainnya

Kami butuh bantun sobat loh... dengan share Artikel ini ke berbagai sosial media insyaAllah dapat membantu